TIMES BALIKPAPAN, BANDUNG – Putri Intan (31) lahir dan dibesarkan di Kota Bandung. Sejak kecil ia sudah akrab dengan dunia wirausaha berkat ayahnya yang berprofesi sebagai pemasok batu bara untuk industri tekstil di Jawa Barat.
Latar belakang keluarga itulah yang mendorongnya terjun ke dunia bisnis. Bersama ayahnya, Putri mengembangkan usaha di bidang waste management dengan fokus pada pengolahan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
"Sejak 2012, saya mendalami industri ini hingga kini memimpin dua perusahaan sebagai Presiden Komisaris sekaligus Direktur," kata Putri sapaan akrabnya dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, Minggu (24/8/2025).
Putri menempuh pendidikan di Telkom University jurusan Administrasi Bisnis. Selain sibuk mengelola bisnis, ia juga memiliki hobi traveling yang membantunya menemukan inspirasi baru.
Prestasi, Pengalaman dan Pelajaran
Sebagai pengusaha muda, Putri berhasil membangun visi dan misi yang jelas dalam setiap langkah bisnisnya. Ia mengaku banyak belajar dari berbagai tantangan, mulai dari persaingan ketat hingga kesulitan manajemen tim.
Namun, ketekunan membuat pemilik akun media sosial Instagram @putrintn ini mampu berkembang dan memperkuat keterampilan dalam manajemen, pemasaran, hingga keuangan.
Dia juga membangun jaringan luas di dunia industri yang membantunya membuka peluang bisnis baru. Dari pengalamannya, ia menarik pelajaran penting menjalankan bisnis menuntut kesabaran, kemampuan adaptasi, serta manajemen yang efektif.
"Saya terus berupaya dengan membagikan tips untuk generasi muda khususnya kaum perempuan untuk menentukan visi yang jelas, belajar dari kesalahan, dan membangun jaringan yang solid," ungkapnya.
Peluang dan Tantangan
Industri limbah B3 di Indonesia memiliki potensi besar. Dengan produksi sekitar 193 juta ton per tahun bernilai ekonomi Rp22,1 triliun, bisnis ini menawarkan peluang finansial signifikan.
Lebih lanjut pemerintah juga memperkuat regulasi melalui PP No. 101 Tahun 2014 dan PP No. 22 Tahun 2021, yang semakin mendorong tata kelola limbah sesuai standar.
Meski menjanjikan, sektor ini juga penuh tantangan. Mulai dari biaya operasional tinggi, keterbatasan infrastruktur, kesadaran masyarakat yang masih rendah, hingga risiko lingkungan yang serius.
"Lebih jauh saya menilai, bahwa para pengusaha perlu kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat serta penggunaan teknologi tepat guna untuk mengatasi hambatan tersebut," imbuhnya.
Harapan dan Pesan untuk Generasi Muda
Ke depan, Putri berharap bisnisnya terus tumbuh berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, dan memberi manfaat sosial maupun lingkungan. Ia juga ingin membangun tim solid, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta menjaga keseimbangan antara bisnis dan kehidupan pribadi.
Untuk generasi muda, Putri memberi pesan inspiratif. “Percayalah pada diri sendiri, jangan takut gagal, dan beranilah tampil berbeda. Kegagalan adalah bagian dari proses belajar, sementara kerja keras dan semangat akan membawa kita pada kesuksesan,” tuturnya.
Dengan tekad dan dedikasi, Putri Intan membuktikan bahwa pebisnis muda Indonesia mampu bersaing di industri strategis sekaligus berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat yang lebih luas. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mengenal Pebisnis Muda Indonesia Putri Intan, Dari Bandung Merajut Impian Global
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Ronny Wicaksono |