TIMES BALIKPAPAN, JAKARTA – Miss Universe Indonesia Jabar 2023 bernama lengkap Muthia Fatika Rachman, yang biasa disapa dengan Thia, adalah wanita cantik berusia 24 tahun yang memiliki latar belakang multikultural.
Meskipun lahir di Cirebon, ia tumbuh besar dengan berpindah-pindah, termasuk menetap di Melbourne, Australia, sejak usia empat tahun hingga ia kembali ke Indonesia saat kelas 11 SMA.
Saat ini, Thia fokus sebagai mahasiswa S-2 di Monash University dan menetap di Jakarta, mengikuti tempat tinggal orang tuanya. Hobinya adalah traveling, dan ia aktif di media sosial dengan akun Instagram bercentang biru @muthiafrachman.
Pengalaman Panggung dan Akademik
Daftar pengalaman Thia menyoroti perannya sebagai representasi. Pengalaman terkininya adalah saat ia menjadi salah satu finalis di ajang Miss Universe Indonesia.
Selain itu, ia pernah dipercaya sebagai perwakilan mahasiswa untuk menyampaikan sambutan pada acara wisuda kampusnya.
“Pengalaman tersebut memperkaya kemampuan saya dalam menyampaikan pendapat di depan publik dan mewakili perspektif berbagai kelompok. Saya merasa beruntung pernah diberi kesempatan itu, karena pengalaman tersebut memperkuat komitmen untuk terus mendukung isu-isu yang diyakini," katanya kepada TIMES Indonesia, Rabu (19/11/2025).
Pentingnya Pendidikan sebagai Inspirasi Keluarga
Thia sangat menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan, sebuah keyakinan yang berakar dari kisah hidup ayahnya. Ia melihat secara langsung bagaimana pendidikan dan pengetahuan dapat mengubah dan membentuk kualitas hidup seseorang.
Momen epik Muthia Fatika Rachman yang juga Miss Universe Indonesia Jabar 2023 saat berjalan di wisuda Universitas Diponegoro. (FOTO: Thia for TIMES Indonesia)
"Penting banget karena selama ini pendidikan ayah saya sendiri yang membuat kami sekeluarga sering sekali pindah-pindah," ujarnya menjelaskan sembari tersenyum manis.
Kisah ayahnya ini menjadi inspirasi besar, dan dukungan penuh dari keluarganya terhadap pendidikannya mendorongnya untuk ingin menjadi sosok yang juga dapat memberikan dampak positif melalui pengetahuan yang dimilikinya.
Tantangan Keluar dari Zona Nyaman
Saat ini, lebih lanjut Thia mengaku sedang fokus penuh menyelesaikan studi S-2, karena ia berencana melaksanakan program exchange ke Australia pada bulan Februari 2026 mendatang.
Selain itu, ia juga tengah mengembangkan side projects meskipun belum bisa dibagikan detailnya. Ia melihat banyak peluang untuk berkembang, tidak hanya di kehidupan nyata tetapi juga melalui media sosial.
Ia menegaskan, "It’s important to get out into the world and make everyday as impactful as you can, try new things, meet new people." Dia menambahkan bahwa saat ini ia juga menyukai kegiatan volunteer work di luar pekerjaan freelancing dan kuliah.
Tantangan terbesar yang ia hadapi saat ini, menurutnya adalah mendorong dirinya sendiri untuk terus keluar dari zona nyaman. Ia menjelaskan bahwa jika seseorang sudah merasa nyaman, ada kecenderungan untuk menetap di situ terus. "Tantangan terbesar saat ini itu keluar dari zona nyaman," tegasnya.
Harapan dan Ajakan Bagi Kaum Perempuan
Melalui perannya tersebut, Thia lebih jauh menyampaikan ajakan yang kuat kepada kaum perempuan. Ia mendorong semua perempuan untuk mengejar mimpi mereka tanpa ragu.
"Chase your dreams, because in today's day and age you really can be anything you want to be, the sky is the limit," pesannya.
Ia juga secara eksplisit mengajak perempuan untuk tidak membiarkan norma gender atau ekspektasi sosial menghalangi potensi mereka dalam meraih kesuksesan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Muthia Fatika Rachman Gaungkan Urgensi Pendidikan bagi Perempuan
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Ronny Wicaksono |